Selasa, 17 Juni 2008

Supir Ngebut Kejar Setoran

Senin siang yang panas di awal Juni, bus Citra Asli jurusan Labuan - Kalideres yang saya tumpangi melaju dengan cepat, lk 80 km/jam di jalan antara kota Labuan dan Pandeglang, menyalip mobil-mobil di depannya. Dua orang kenek di pintu depan dan belakang berteriak-teriak kepada sopir mobil di depan bus agar memberi jalan, terkadang disertai dengan sumpah serapah karena mobil yang hendak disalip tidak segera minggir. Kendaraan dari arah berlawanan pun harus mengalah, kalau tidak pasti kena seruduk, apalagi sepeda motor yang sampai harus keluar badan jalan, jalan yang lebarnya hanya 6 meter itu, praktis tak bersisa.

Di belakang bus yang tumpangi, tampak bus Asli Putra dengan jurusan yang sama melaju dengan cepat semakin lama semakin dekat. kenek terlihat sibuk, berteriak-teriak memperingatkan supir agar menambah kecepatan. Kini jarak antar antara kedua bus tinggal 10 meter, supir menurunkan kecepatan karena di depan ada 2 buah truk yang berjalan lambat, dan siap2 untuk menyalip. Baru saja bus hendak menyalip, tiba-tiba bus Asli Putra melintas di sebelah kanan dengan kecepatan tinggi melewati bus yang saya tumpangi dan dua buah truk di depan. Total, bus melewati 3 kendaraan berukuran besar dan panjang. Sebagian penumpang berteriak termasuk saya, karena dari arah berlawanan pun ada kendaraan lain yang hendak melintas. Untung saja tidak terjadi tabrakan, karena mobil berlawanan arah segera membanting setir keluar badan jalan. Astagfirullah !! benar-benar gila supir2 bus ini.. Kejadian berikutnya adalah seperti di film-film action, bus Citra Asli kembali mengejar bus Asli Putra.. 10 menit kemudian, di sebuah perempatan jalan, bus Asli Putra berhenti. Keneknya turun dan memberhentikan bus Citra Asli, dia pun naik. Terjadilah adu mulut antar kenek kedua yang sebenarnya saling kenal atau bahkan berteman. Tapi ini masalah setoran, alias duit. Untunglah tidak terjadi perkelahian. Padahal dalam percekcokan itu sempat terlontar ancaman-ancaman dan sumpah serapah khas orang-orang banten.. Sampai di kota Pandeglang, Kenek bus Asli Putra turun, dan bus yang saya tumpangi  melanjutkan perjalanan ke arah Serang dengan kecepatan tinggi.

Itulah pengalaman saya minggu yang lalu, entah apa yang saya pikirkan waktu itu.. Padahal 3 hari sebelumnya ada peristiwa tabrakan bus Citra Asli jurasan Labuan - Kalideres akibat kebut-kebutan sesama bus, dan menewaskan 7 orang penumpang di daerah Kab. Pandeglang. Kalau anda punya pengalaman yang sama atau mirip tentang bus jurusan Labuan - Kalideres, seperti Asli Putra, Murni, Citra Asli, atau Sadar, silakan berbagi..

Tidak ada komentar: